Movie Review : How To Train Your Dragon 3D - (2010)

SUTOS XXI, Row, Studio, 22 Maret 2010, Runtime, Rp 25.000
Mencuri kesempatan buat nonton film ditengah himpitan acara dikampus ternyata susah juga, apalagi setelah temen2ku tau kalo aku sering nonton film dibioskop membuat mereka begitu cepet mengendus keberadaanku. How To Train Your Dragon 3D, itulah judul yang sukses kulahap tadi siank. well film yang dibuat oleh perusahaan film animasi keren saingan Pixar yaitu Dreamwork tahun ini mnegeluarkan 3 judul untuk awal tahun adalah How To Train Your Dragon, Shrek Forever After untuk tengah atau musim panas, dan Megamind untuk show akhir tahun 2010. bagi saya pribadi susah untuk memihak studio ini sebagai barometer film animasi bermutu meski Madagascar dan Kungfu Panda sukses menarik perhatian, apalagi serial Shrek yang tahun ini merupakan seri yang keempat kalinya. berbicara dua studio diatas, Pixar rasa2nya masih nomer satu menurut selera pribadi saya. sedangkan Dreamwork sejatinya hanya bertujuan menghibur dengan pamer aktor/aktris terkenal sebagai dagangannya, jadi naskah kebanyakan bagi mereka adalah prioritas nomer sekian. begitupun dengan film ini, dibuat sangat menghibur layaknya Kungfu Panda yang menggemeskan. tapi jangan salah, meski film ini sangat menghibur film ini juga tidak lantas membiarkan naskahnya terhanyut oleh visualisasinya yang memanjakan mata, karena kali ini Dreamwork mulai sadar bahwa naskah juga sangat penting untuk memajukan sebuah film kearah yang lebih baik.

Sinopsis : How To Train Your Dragon memusatkan cerita tentang mitos dunia Viking dan naga. Berkisah seorang pemuda Viking bernama Hiccup (Jay Baruchel), hidup di pulau Berk, dimana melawan naga adalah cara untuk bertahan hidup. Pemuda pintar dan humoris ini diragukan kemampuannya oleh kepala sukunya sekaligus ayahnya, Stoick the Vast (Gerard Butler). Meskipun demikian, saat Hiccup diikutsertakan dalam pelatihan melawan naga bersama pemuda lainnya, ia dapat membuktikan bahwa ia siap menjadi seorang petarung. Setelah ia berhasil menaklukkan seekor naga dengan meriam batu, Hiccup akhirnya berkawan dengan naga yang paling ganas dan ia beri nama Toothless (Tak Bergigi). Pertemanan ini membuanya tersadar bahwa warga Berk tidak membutuhkan pemburu-naga


Cast : Jay Baruchel, America Ferrera, Jonah Hill, Gerard Butler, Christopher Mintz-Plasse, Craig Ferguson 
Director : Chris Sanders dan Dean Deblois
Screenplay : Adam F. Goldberg, Peter Tolan, dan Dean Deblois
Produser : Bonnie Arnold, Michael Connolly, dan Tim Johnson
Release Date : 20 Maret 2010 (Indonesia)
Distributors : Paramount Pictures
Run Time : 98 Menit
Genre : Animasi

Seolah-olah termakan trend perfilman Hollywood belakangan ini, film How To Train Your Dragon juga memakai teknology 3D untuk Bioskop 3D, RealD, dan IMAX 3D. hebatnya lagi, khusus film ini adalah untuk pertama kalinya sebuah film 3D disediain subtitle indonesia untuk memudahkan mengikuti jalan cerita filmnya terutama anak kecil yang memang target penontonnya. sebuah langkah positif yang layak diapresiasi lebih mengingat tidak semua penonton indonesia paham dengan sangat dalam berbahasa inggris terutama bagian listening. balik ke cerita filmnya, bagi saya film ini sangat lah mengejutkan untuk ukuran Dreamwork. bagaimana tidak, sebelum film ini dirilis bagi saya Dreamwork akhir2 ini sudah seperti kehabisan ide meski tiap tahun mereka mampu menelurkan 2-3 film secara kontinyu, namun terbaik dari seri Dreamwork tetaplah Kungfu Panda dan Madagascar yang lucu namun mempunyai nilai jual yang tidak bisa dianggap remeh meski tetap Pixar-lah juara akhirnya. kemudian film ini datang di waktu yang tepat, filmnya sangat menghibur bagi saya, karakter2nya hidup, dan visualisasinya keren terutama adegan2 khas 3D-nya yang memanjakan mata, serta eksekusi menjelang endingnya yang semakin menguatkan bahwa naskahnya kali ini memang tidak dibuat asal jadi.

How To Train Your Dragon Movie Trailers



Memorable Quote
Hiccup : Everything we know about them is wrong.
Sepertinya film ini pun merupakan film terbaik kedua yang dibintangi oleh Gerard Butler setelah 300 tahun 2007 silam, meski kali ini dia hanya meminjamkan suaranya saja.demikian pula dengan jay Baruchel yang meski terdengar asing namun suaranya pas disini, sementarayang lainnya masih tetap prima meski tetap semua penilaian terkonsentrasi kepada dua tokoh diatas. untuk sebuah tontonan dari Dreamwork, inilah karya paling baik dari studio yang juga pernah sukses membuat Kungfu Panda ini. kualitas naskah yang bagus dengan tambahan twist diakhir, pemain yang kuat, dan adegan yang seru dan mendebarkan serta tanpa menghlangkan peran utama sebagai tontonan anak-anak yang jenaka, serta effect 3D-nya menjadi tayangan paling top ditahun 2010 yang sudah berjalan 3 bulan ini.

Well, film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton dibioskop terutama bioskop 3D. tenang, bagi yang kurang paham bahasa inggris film ini sudah menyediakan teks subtitle Indonesia kok jadi akan menajdi lebih mudah dipahami oleh semua penonton.

Movie Scene Selection

0 comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails
top