CITO 21, Row A-8, Studio 2, Wednesday March 17th 2010, Time 12.00, IDR 15.000
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Well, Minggu ini adalah puncak tentang apa yang tidak kupercaya untuk datang dan kemudian berlalu. pada awalnya hanya berniat untuk liburan sejenak karena nunggu dosen belum ketemu2 hingga satu bulan sekaligus menghindari ancaman penyiksaan yang akan menimpa diri saya karena pada tanggal 16 Maret kemaren atau pas dengan Hari Raya Nyepi bagi yang beragama Hindu, hari itu adalah hari Ulang Tahunku. jadi hari kamis kemaren saya sudah buru2 kabur pulang kampung daripada dijadiin tontonan gratis masyarakat Jawa 2 kan malu, btw berbicara tentang umur bolehlah angka umur kita bertambah namun perlu diingat pula disaat yang bersamaan usia dan jatah hidup kita akan selalu makin berkurang. meski pada minggu ini adalah minggu pailing kelam sepanjang tahun 2010, namun kok kumalah cuma tersenyum aja ya? entahlah yang jelas ada kejanggalan dalam hati saya bercampur aduk tapi setelah diolah menjadi bahan senyuman dan pelajaran menarik bagi saya pribadi. okelah kalo begitu (katanya The Warteg Band), hampir semua rencana ulang tahunku batal namun biar nggak ancur-ancur banget maka tadi siang nyoba nonton film di bioskop siapa tau bisa menjadi hiburan di hari ultah yang kelam ini. dari sekian judul yang nangkring di bioskop, saya memilih Confucius. kandidat kuat selain film ini adalah The Wolfman, namun kok kayaknya lebih keren Confucius ya? akhirnya saya memutuskan untuk nonton film yang dibintangi Cow Yun Fat ini.
Cast : Chow Yun Fat, Xun Zhou, Yi Lu, Jianbin Chen, Yu Lao, Kaili Zhang, Quan Ren, Huang Jiao, Ban Wang.
Director : Mei Hu
Release Date : 28 January 2010 (China)
Genre : Biography/Drama
Run Time : 130 Menit
Distributors : Beijing Dady Century Limited
Cerita film ini menitik beratkan tentang sepak terjang Kong Qiu (Fat) pada tahun 551 SM yang pada awalnya hanyalah seorang miskin di kerajaan Lu, kemudian karena pendidikannya Kong atau yang kini kita kenal dengan Kong Fu Cu dia diankat menjadi menteri Hukum dan kemudian diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri. namun semakin naiknya pangkat Kong, Jendral Ji melihat ini sebagai ancaman untuk kelangsungan kerajaan Lu meski pada awalnya Kong berhasil menguasai 3 wilayah. dan kemudian Kong beserta murid kesayangannya merantau dari negeri satu kenegeri lainnya untuk menyebarkan paham konfusianisme, dan kemudian kembali ke kerajaan Lu untuk mengajarkan paham tentang filsafat sosial berkaitan dengan etika dan kesopanan keseluruh masyarakat.
Btw, dengan durasi yang lumayan panjang film ini pun berjalan begitu lambat. bisa dimaklumi memang, meski terbukti film ini sukses dijauhi penonton karena tadi pas nonton jumlah penonton untuk film ini hanya sekitar 10 orang saja (prihatin mode on). untuk urusan teknis, saya kok agak kurang begitu sreg dengan alurnya. yang lumayan bagus adalah petuah2nya serta ketulusan Kong dalam mengajarkan ilmunya kepada orang lain beserta murid2 setianya yang rela berkorban demi gurunya ini, selain itu akting Cow Yun Fat disini sangat baik. yang bikin penasaran adalah pemeran ratu Wei yang cantik banget (serius, dia cantik banget di film ini). selain akting, visualisasi film ini terlalu kusam layaknya film mongol serta dengan special effect yang tanggung dan sangat terlihat banget bohongannya.
Finally, film ini bagi saya kurang menghibur karena sejatinya memang bertujuan memberikan pemahaman bagi penontonnya. yang menghibur pas nonton film adalah pasangan pacaran muda-mudi disebelah saya yang mulai bercinta sejak film dimulai. btw, pada akhirnya seberapa pun luka yang masih terasa perih ini, hidup harus tetap berlanjut dan biarlah menjadi sejarah yang tak perlu dihapus namun sebagai tamparan supaya kedepan kita menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya, well moment yang pas dengan ultah kali ini. dan semoga sukses..
0 comments:
Post a Comment