Movie Review : Sherlock Holmes [2009]

 
Review Film Sherlock Holmes.

ROYAL21, Date Wednesday 30 December 2009, Studio 2, Row B-8, Time 14.25 WIB, Rp15.000;
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hahai, untuk kedua kalinya gw liat film dihari pertama pemutarannya di bioskop.

hmm.. Sungguh nikmat banget

Sherlock Holmes, itulah judul film yang gw tonton tadi sore

Date (30/12/09)

HTM 15.000;00

Film ini memang merupakan salah satu film yang gw tunggu2 di akhir tahun 2009 selain Avatar, Sang Pemimpi, dan Lovely Bones (tapi kayaknya Lovely Bones diundur January 2010, deh). Ah, whatever-lah yang penting kita nikmatin aja akhir tahun ini dengan sesuatu yang menyenangkan, salah satunya dengan nonton film (yang memang hobi gw) setuju?

Well ceritanya tentang detektif yang bernama sesuai judulnya yaitu Sherlock Holmes (Robert Downey Jr.) dan mitra setianya Watson (Jude Law), berdua mereka merupakan detektif hebat dan mahsyur di kerajaan inggris dalam memecahkan berbagai kasus mulai dari yang kacangan sampe tingkat keamanan nasional. Dan kali ini si Holmes menghadapi Lord Blackwood (Mark Strong) yang enemy nomer wahid kerajaan inggris sekaligus anak salah pejabat penting pemerintahan Inggris. Selanjutnya adegan2 film ini diceritakan di luar nalar Sherlock Holmes yaitu menegani sihir, magic, dan supranatural. salah satu contohnya tentang raibnya mayat Lord Blackwood dan kemudian bangkit dari kuburnya. Baidewey, Cerita film yang bersetting abad pertengahan (tahun 1800) ini disutradarai oleh Guy Richtie (Lock, Stock, and Smooking Barrel, Snacth, dan Rock’n Rolla) sutradara paling gue suka gara2 film2nya selalu menampilkan gaya yang unik dan khas (begitupun film ini).

Eniwey, film rekaan dari novel karangan Sir Arthur Conan Doyle ini sudah pernah di buat sebelumnya, bahkan menurut kabar film yang mengedepankan tokoh Sherlock Holmes udah pernah di filmkan sebanyak +100 kali dengan +70 aktor, wuidih busyetnya gila nih tokoh terkenal amat. Serial manga Detective Conan pun juga terinspirasi dari tokoh Sherlock ini.

Bahkan Robert Downey Jr. dinominasikan di beberapa ajang penghargaan bergengsi lewat perannya difilm ini lho

Cara memecahkan masalahnya memang mirip sekali dengan serial Detective Conan

Bagi yang suka film dengan imbuhan teka-teki dengan alur nyantai dan nggak begitu nguras otak, malah bisa dibilang genre film ini adalah Action-Biography-Comedy, bahkan beberapa adegan banyak mengundang tawa penonton. Nggak nyangka juga special effect film ini meski dikit tapi oke punya dan porsinya pas, bahkan bagi gw filmnya bagus banget karena gw sedari dulu emang suka dengan gaya penyutradaraan Guy Ricthie selain cerita dan akting pemainnya yang memang jempolan, terutama pas menangani Snatch dulu. Adegan2nya memang khas, salah satunya adalah adegan slow motion, tinju bebas, dan gaya bicara tokoh2nya yang kadang terlihat nyeleneh tapi membuat kita tersenyum tipis.

Penghujung tahun yang sempurna :)

Finally, sekali lagi gw ucapin selamat tahun baru 2010 bagi yang merayakannya..



Movie Review : Sang Pemimpi (2009)

 

ROYAL21, Date Wednesday 30 December 2009, Studio 4, Row B-9, Time 14.30 WIB, Rp15.000;
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sang Pemimpi
Wah, nonton juga gw ama film ini :D
Pengen liat hari pertama pemutaran sih, tapi karena kemaren duit menipis gara2 buat nonton tridi (3D) film Avatar dan kosn belom bayar, yah musti pngiritan nih.

Gw liatny alone alias sendirian bin nggak ada temennya. Abis, temen2 pada liburan semua tuh ke kampung masing2 (yang rumahnya kampoeng) but nevermind-lah karena terkadang nonton sendirian itu membuat kita lebih khusyuk nikmatin filmnya (pembelaan :P).

Baidhewei, (secara) nih film ceritanya ngelanjutin cerita dari film Laskar Pelangi. Tapi kali ini mereka bukan lagi bocah ingusan kayak di film Laskar pelangi itu, melainkan udah remaja. Jadi jangan kaged (atw malah tambah disukai) kalo adegan ngejar2 cewek bin pacaran khas remaja SMA lumayan banyak disini, cuman jangan khawatir pesan2 mendidiknya juga banyak lho.. terutama tentang perjuangan dan tantangan dalam mengejar mimpi.

Sekali lagi, Riri Riza (Gie, 3 Hari Untuk Selamanya, dan Laskar Pelangi) telah melakukan tugas dengan baik dalam membuat sebuah sajian film (Sang Pemimpi) yang dipenuhi vitamin yang sangad bergizi dan juga komersil (terbukti selalu box office) ini. Karena (kata pembaca novel) meski nggak sama dengan novelnya, namun apapun yang dirubah (atau ditambah) oleh Riri Riza tetep merupakan sebuah perubahan positif yang diamini oleh sebagian besar penonton dan pembaca novelnya. Bahkan (katanya lagi) pemilihan Ariel “Peterpan” pun juga bukan asal nyomot-aktor-tanpa-dasar-yang-kuat-di pinggir jalan, diangkot, diterminal, apalagi di pasar tradisional (hehehe), jadi semuanya udah diperhitungkan secara mateng2.

Eniwey, karena gw nggak pernah mbaca novelnya sama sekali jadi bagi gw film ini sangat bagus banged. Jauh lebih baik dari Laskar Pelangi, karakter2nya unik, akting pemainnya natural, dan pun juga terselip beberapa adegan humor yang membuat kita (minimal) tersenyum, terlebih soundtrack-nya asli bener2 jempolan. Selain Avatar yang gw tonton minggu lalu, film Sang Pemimpi adalah sajian yang sangat pas sebagai peserta pesta film2 penutup tahun 2009, serta terasa sangad nikmat bagi gw dan (mungkin) penikmat film lainnya. Jadi nggak sabar nih pengen nonton film lanjutannya, kapan ya?

Well, CD Soundtrack-nya gw udah punya dan filmnya udah gw tonton di bioskop. Ah, tinggal ngoleksi poster dan DVD-nya kelak :D


Movie Review : Avatar [3D]

“...Enter The World Of Blue Film...”

SUTOS XXI, Studio 3, Row A-11, Date 17 Desember 2009, Time 12.15WIB, Rp 25.000;
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Review : Sama persis dengan acara film tengah tahun yang diramaikan berbagai film Box Office mulai dari X-MEN ORIGINS : WOLVERINE yang kemudian ditutup dengan film G.I.JOE : THE RISE OF COBRA agustus yang lalu, akhir tahun juga biasanya selalu diramaikan dengan film2 berbudget raksasa yang siap menghibur seluruh penonton seantero Bumi. Begitu pula dengan proyek AVATAR yang juga merupakan film yang masuk kategori “Most anticipated of the year”. Di luar itu, akhirnya tugas kelompokQ di bangku kuliah kelar juga, dan bener2 sukses menguras tenaga dan pikiranQ hehe. Well dari pada larut dalam stress gw cabut aja ke bioskop untuk liat film AVATAR [3D], jujur ni pertama gw nonton film di hari pertama pemutaran alias Premiere wah ternyata rame banget ya.

Aniwey mumpung AVATAR [3D] pas hari kamis kemaren awal pemutarannya ya gw nggak nyia2kan donk, dan gw udah nyiapin duit menanti film ini, hmm akhirnya 25 rebu habis juga. Gw nontonnya di Sutos XXI, satu2nya bioskop yg katanya paling keren, paling mahal, dan paling lengkap serta satu2nya bioskop di Jatim yg ada 3D-nya.

Awalnya gw pengen liat film SANG PEMIMPI (yg juga lagi premiere hari kamis kemaren [17/12/09]) tapi gara2 duit kurang ujung2nya ya batal juga, mungkin minggu depan aja wez sekalian liat film SHERLOCK HOLMES (Film Detektif keren dengan sutradara paporit gw/Guy Ricthie). Back to AVATAR, secara cerita film ini lumayan ringan (tapi malah karena itu gw suka banget) meski masih belum bisa di kategorikan cetek. Secara garis besar (gw bilang gitu karena gw liat yg 3D yg otomatis filmnya nggak ada substitle Indonesia sama sekali dan parahnya gw nggak begitu lancar bahasa inggris apalagi mahir) film ini bercerita tentang Jake Sully (Sam Worthington), mantan angkatan laut Amerika yang cacat akibat perang, jadi dia terpilih untuk berpartisipasi dalam program yang bernama AVATAR. Jack menuju ke PANDORA, sebuah hutan di sebuah planet yg jujur sampe membuat gw bengong-dan-takjub-luar-biasa karena keindahannya. Namun PANDORA juga menyimpan jutaan misteri salah satunya adalah suku Na’vi, makhluk yang mirip manusia dengan kehidupan primitif. Nah, si Jake ini di ubah menjadi suku Na’vi untuk mempelajari keadaan planet ini dan kemungkinan pemanfaatannya.
Di PANDORA, dengan tubuh AVATAR, Jake dapat berjalan kembali. Di hutan PANDORA, Jake melihat banyak keindahan dan bahaya. Ia juga bertemu dengan wanita muda Na’vi bernama Neytiri (Zoe Saldaña). Jake berbaur dengan suku Na’vi dan jatuh cinta kepada Neytiri. Saat PANDORA di rusak/di ekploitasi oleh manusia, dan suku Na’vi memerintahkan untuk melindungi rumahnya, Jake terjepit antara tujuannya dikirim oleh militer ke PANDORA dan suku Na’vi, memaksanya untuk memihak pada satu pilihan yang akan menentukan nasib bumi dan suku Na’vi.


Well, pertama kali menikmati sensasi 3D apalagi untuk film sebesar AVATAR bener2 nggak mengcewakan sama sekali, gambarnya bener2 hidup dan system suaranya (dolby digital khusus 3D) bener2 menggelegar. Dari sektor akting, mas Sam kayaknya kebanyakan tersenyum ya di film ini, malah yg paling keren tu mbak Zoe, tapi chermistry keduanya bener2 manted-jaya-makmur-sentosa coy. Yang gw suka dari film ini lagi2 adalah dari sektor Special Effect yg bener2 belum pernah ada sebelumnya, kini lupakan Film KINGKONG, TRANSFORMERS, LORD OF THE RING, apalagi 2012 yang masih keliatan bo’onganny, bakalan kalah jauh deh. Di film ini kita bener2 nggak bisa mbedain yg Special Effect dan bukan! Bener2 menghibur, spektakuler, dan canggih total. karena ini merupakan proyek raksasa impian sutradara ambisius plus perfeksionis Om James Cameron, seperti yang kita tau sang sutradara adalah orang di balik suksesnya ALIEN, TITANIC yang dahsyat nan memilukan itu, THE ABYSS yang spektakuler (untuk jamannya), serta TERMINATOR 2 yang keren abis itu. tentu proyek AVATAR ini merupakan mahakarya yang layak di tunggu karena proyek film yang dah digarap sejak TITANIC tayang ini nggak akan sanggup ditandingi (SPECIAL EFFECTnya) bahkan hingga 5 tahun kedepan dan pantas di sebut sebagai makanan penutup paling nikmat tahun ini!, jadi Duit 25 ribu gw ikhlas habis gara2 hanya buat liat film ini!

Kelebihan film ini adalah instrument (Score) dan rekyasa suaranya bener2 keren ditambah suasana hutan dan isinya Yang-Bener2-Super-Sangat-Indah-Banget (entahlah kata2 apa lagi yg musti gw tambah), OSTnya keren abis (must buy it), adegan actionnya nomer wahid (terutama adegan pertempuran antara Manusia [sebagian memakai Robot] dengan Bangsa Na’vi), plus Special Effectnya yang nggak bosen2nya gw puji. gila pokoknya film ini, mending kalian liat di bioskop aja (rekomendasi yang 3D) soalnya bila lewat versi Pirate-nya bakalan "Nggak Dapet" sensasinya!
Cast :


Sam Worthington as Jack Sully


Zoe Saldana as Neytiri


Sigourney Weaver as Dr. Grace Augustine


Stephen Lang as Colonel Miles Quaritch


Joel Moore as Norm Spellman


Giofani Ribisi as Parker Selfridge


Michelle Rodriguez as Trudy Chacon


Laz Alonso as Tsu'tey


Wes Studi as Eytukan


CCH Pounder as Moat


Dileep Rao as Dr. Max Patel




Director : James Cameron
Avatar Movie Quote :
Jack Sully : [to Tsu'tey] With your permission, I will speak now. You would honor me by translating.
[to the assembled Na'vi]
Jack Sully : The Sky People have sent us a message... that they can take whatever they want. That no one can stop them. Well, we will send them a message. You ride out as fast as the wind can carry you. You tell the other clans to come. Tell them Toruk Makto calls to them! You fly now, with me! My brothers! Sisters! And we will show the Sky People... that they can not take whatever they want! And that this... this is our land!
Avatar Movie Scene Gallery :


Movie Review : Frost/Nixon - DVD (2008)

 border=
Malem minggu kali ini (tadi malem) asli kurang menyenangkan dan nggak sesuai bayangan sebelumnya, ketimbang mati gara2 suntuk mending gw cabut ke rental VCD/DVD langganan aja. Siapa tau ntar nemu film bagus yg belum gw tonton sebelumnya, yup akhirnya dapet juga satu film yg gw maksud tadi judulnya Frost/Nixon (2008). Duh kok film berat yah? Oscar lagi, setelah berpikir 3 kali (1. belum nonton 2. film kelas Oscar 3. nggak ada hiburan lagi sampe tengah malem nanti) akhirnya gw jadi juga bawa pulang film ini dan 5 rebu perak-pun melayang (T.T)
 border=
Bagi yg eneg ngliat berita di tipi dan acara diskusi politik, pasti bakalan (juga) nggak suka ama film ini. Dan yang menjadi dalang atas ruwetnya film ini adalah Ron Howard (sutradara) dan penyusun naskahnya yaitu Peter Morgan, secara singkat filmnya menceritakan tentang seorang wartawan yg ingin kariernya melonjak dan seorang presiden yg lama mengasingkan diri gara2 terlibat dalam skandal Watergate yg terkenal itu, tak lama kemudian Frost (sang wartawan) ingin mewawancarai sang presiden dan presiden pun menyetujui dengan alasan ingin memulihkan citra yang baik supaya dia kembali dipercaya oleh public dan acara talk show pun dimulai, jadi setengah isi film ini hanya menampilkan “Talk Show” dari dua orang yang melakukan Tanya-Jawab di depan televisi yg disiarkan secara langsung. Sekedar tambahan, bagi yg cuek dan tidak-tahu-menahu terhadap kasus Watergate yg menimpa presiden Amerika Richard M Nixon ini pasti bakalan ngantuk karena filmnya hanya berisi obrolan wawancara, namun bagi gw (meski sama2 nggak begitu tau tentang Watergate) film ini mempunyai kekuatan khusus selain kekuatan standard film2 laennya. Yup di film ini kata memang bener2 setajam silet, karena jujur endingnya benar2 mengejutkan (spoiler, ne hehe) tentang bagaimana Frost yg awalnya hanya seorang wartawan dan pembawa acara tipi kacangan bisa “membunuh” sang penguasa paman sam yg sebelumnya mengasingkan diri karena terkait dalam beberapa kasus.

Kehandalan film ini adalah naskahnya yg jempolan, aktingnya yg kuat yg bahkan ketika kita menyaksikan keduanya (Frost dan Nixon) pada sesi perbincangan-talk show-di televisi kita seakan2 benar2 menyaksikan Frost dan Nixon yang asli, serta sang sutradara yang bertanggungjawab atas kerennya film ini. Ah, ternyata duit 5 rebu gw nggak kebuang sia2 :) :)

Movie Review : Ninja Assasins [2009]


"..Fear Not The Weapon, But The hand That Wields It.."

CITO 21, Row B-6, Studio 5, Date 02 Desember 2009, Time 14.25WIB, Rp 20.000;
----------------------------------------------------------------------------------

Review : Kapankah terakhir kali anda nonton film (yg berjudul) Ninja? Atw setidaknya ad karakter ninja di dalamnya? Bagi penikmat film gw yakin kebanyakan langsung angkat kaki eh kliru yg bener tu angkat tangan seraya bilang film G.I.Joe : The Rise Of Cobra, nggak salah memang karena mungkin sangking jarangnya film bertema Ninja diangkat ke layer lebar akhir2 ini. Nah, itu pula alasan gw untuk antusias nonton film ini meski nontonnya baru kemaren sore (telat.com) karena kemaren masih buk-masibuk ngurusi skripsi, tugas kelompok (sungguh susah ngumpulin temen2), dan hal2 laennya yg meski kecil tapi berhubung numpuk ya akhirnya gw K.O. juga hehe kebiasan buruk yg nggak patut dicontoh. Cukup sudah curhatnya, sekarang mari kita membedah (ntar tak robek2 pkoknya) ni film yg telah ngabisin duit gw sebesar 15 rebu perak.

Intinya gw pengen langsung nyrocos tentang cerita filmnya se-singkat2nya, jd gw nggak ingin nyritain film ini panjang-lebar-tinggi-apalagi-diameter. Pengen tau ya langsung aja k bioskop. Alkisah dahulu kala (hahaha kayak mw nyritain kisah majapahit aja) sebelum ada hape triji dan sebelum suramadu di bangun (apa kaitannya sih?) ad klan ninja yg bernama Ozunu, klan ini mendidik anak2 yatim untuk di jadiin ninja super gendeng bin tukang jagal terbaik kelak. Kemudian lahirlah pendekar-tanpa-tanding yg bernama Raizo (The Rain) anak didk klan tersebut, di laen tempat Mika (Naomi harris) sedang menyelidiki klan ninja ini yg dicurigai melakukan pekerjaan kotor dan menghubungkan langsung dg pejabat tinggi Negara. Adegan2 kemudian adlah atraksi2 ninja versi modern yg kadang absurd untuk dicerna akal sehat, maen bak-bik-buk dah pokoknya hehe. Awal film adalah cobaan berat bagi penonton yg udah menganggap film Babel, Crash, Eternal Sunshine Of The Spotless Mind, 21 Gram, dan Pulp Fiction> adalah makanan sehari2, namun dari tengah sampe ke belakang kita bakalan lebih fun dengan sajian pertarungan tikus-kucing hingga selesai. Aneh sih sebenarnya, ada ninja berperilaku kayak preman jalanan, okelah mereka berprofesi sebagai pembunuh bayaran tapi bukankah ninja dikenal sebagai pendekar misterius dan melakukan aksinya secara rapi? Menunggu dan bukan malah menyerang? Membunuh yg perlu dibunuh? Ah, mungkin itu teori usang dari sifat ninja masa lalu kali yah? Ya iayalah bro sekarang (katanya) kalo nggak bikin sensasi n nggak masuk tipi kan di cap ketinggalan abad.


Meski bagi sebagian orang film ini masuk kelas cetek (gw nggak suka dg gaya endingnya), dan bahkan ada yg memplesetkan judulnya dari Ninja Assasins menjadi *maaf* Tinja Assin. Tapi marketing film ini sangat manjur bila si cewek ngajak liat New Moon di studio sebelah para cowok sebagian besar akan berat hati, tapi bila sang cowok ngajak liat film ini si cewek langsung mau karena faktor The Rain. Jadi pd akhirnya keduanya sama2 suka, klop bukan? Hehe. Baik Ninja Assasin (The Rain) maupun New Moon (Robert Pattinson) mempunyai alasan yg sama mengapa para cowok pada eneg, kasus yg sama juga pernah menimpa film Titanic (Leonardo DiCaprio) 13 thun yg lalu. Ngomong2 tentang The Rain, penyanyai asal korea yg nyambi jadi actor ini aslinya bermain biasa2 aja. Tapi usahanya membentuk tubuh menjadi lebih kekar n six-pack patut dipresiasi, bila king Leonidas mbuka lowongan, gw yakin dia bakal lolos test pendaftaran prajurit 300 selanjutnya :)

Gaya perang film ini mirip Kill Bill yg sadis kayak tukang jagal di pasar hewan namun dengan dialog yg lebih sederhana, klise, dan gampang di tebak. dan mnurut gw film ini amat-sangat-tidak layak di konsumsi anak2 ingusan (meski effect darahnya sangat terlihat jelas bo’ongannya). Overall filmnya lumyan bagus terutama karena minggu2 ini gw lagi banyak masalah dan kesibukan yg menguras otak dan tenaga maka layaknya film 2012 yg kemaren gw tonton, kita sebagai penonton Cuma tinggal duduk manis sambil nikmati popcorn dan atraksi2 hebat hasil jerih-payah-keringat para crew Hollywood selama mbuat film ini. Jadi kita nggak perlu kepikiran smpe2 nggak bisa tidur gara2 ceritanya yg belum sampai membuat dahi keriput dan kepala anda botak, bukan?.

Ninja Assasins Best Quote :
Raizo: [to Ozuno] The breath I take after I kill you will be the first breath of my life.
Ozunu: Weakness compels strength, betrayal demands blood. 

Ninja Assasins Movie Scene Gallery :

Movie Review : Twilight Saga - New Moon [2009]


Review : Ah aku kok nonton film ini? Hehe, tenang gue bukannya bener-bener-paling-sangat-anti sama film ini kok, gue barusan habis nonton film New Moon. Bukan, gue nonton bukan disebabkan penasaran gara-gara filmnya langsung tertawa diatas angin kegirangan karena 2 minggu bertengger di puncak Box Office, bukan pula gue pengen teriak-teriak kayak remaja cewek pas ngeliat si Jacob [Taylor Leutner] buka baju mamerin perutnya yg “six-month” karena gue bukan homo, apalagi cuma karena alasan pengen membandingin antara novel dan filmnya la wong gue sedari dulu emang nggak mudeng kalo disuruh baca novel terutama yg berhalaman 100 ke atas. Terlebih, di kosn gue banyak yg ilfil sama film ini (tapi kok tetep nonton, sih?). gue nonton film ini gara-gara temen gue dapet versi Pirate-nya (gue rekomendasikan jangan liat yg bajakan, selain gambarnya super nggak jelas teks indonesianya juga nihil) dan mereka pengen liat dikamarku, la ketimbang ngantri berjam-jam di bioskop padahal nggak begitu suka sama filmnya kan rugi (kilahnya) maklum sih ya, se-jawa timur ticket film ini sudah habis di borong calo hehehehe… akhirnya gue sih Cuma angguk-angguk geleng-geleng saja :)


Oke, Back to the film. Inti cerita film ini adalah lanjutan dari film Twilight (secara), intinya (ah, kata ini lagi) sih nerusin kisah Romeo-Juliet versi manusia sama vampir. Edward nggak mau Bella jadi vampire (ada alasan yg menyebabkannya) kemudian Bella ditinggal Edward ke Italy, dan saat-saat ditinggal itu belahan jiwa Bella mulai diisi sama Jacob. Tapi yang namanya udah cinta bersemi, apa lacur? *Telenovela* Bella terus kepikiran Edward padahal disitu udah ada ‘berondong’ Jacob-yang-six-pack. “apa sih yg kurang dari gue?” (kemungkinan besar yg terlintas di kepala Jacob hehehe…) tapi sial, perjuangan si Jacob yg bela-belain tiap hari menyemangati si Bella eh ujung-ujungnya si Jacob tetep aja dicuekin dan dicampakkan begitu saja, sakno.

Dari sektor teknis, akting pemainnya makin mellow saja. Yang sangat gue sayangkan adalah porsi aktris Dakota Fanning yg terbatas dan terkesan seperti cameo. Overall, filmnya nggak jelek-jelek amat sih ya malah lebih bagus ketimbang yg pertama (tergantung selera). Yang nggak berkurang dari film pertama (dan yg paling biking gue nggak suka) adalah make-upnya yg masih terlalu bencong (sinetron banget) gara-gara para cowoknya masih memakai lipstick dan bedak super tebal (watdehelisdet!), emang si mereka vampire tapi mbok ya jangan terlalu lebay gitu lah. Belum juga film ini turun dari bioskop, seri ketiga (Eclipse) sekarang bahkan sudah mulai syuting untuk kembali menggempur dan membuat histeris para remaja cewek dan membuat ilfil (lagi) para cowok tanggal 30 Juni 2010 besok, mana tahaaann…

Twilight Saga : New Moon Quote :
Edward Cullen: Heaven.
Bella Swan: You have to move! Open your eyes, look at me. I'm alive. You have to move!
Edward Cullen: You're here.
Bella Swan: I'm here.
Edward Cullen: You're alive!
Bella Swan: Yes... I needed you to see me once. You had to know that I was alive. You didn't need to feel guilty about it. I can let you go now.
Edward Cullen: I could never let go of you. I just couldn't live in a world where you didn't exist.
Bella Swan: But you said...
Edward Cullen: I lied. I had to lie, and you believe me so easily.
Bella Swan: Because it doesn't make sense for you to love me. I'm nothing... Human. Nothing.
Edward Cullen: Bella, you're everything to me. Everything.
Twilight Saga : New Moon Movie Scene Gallery :

Movie Review : 2012 [2009]

".. We Were Warned.."
CITO 21, Studio 1, Row B-9, Date 02 Desember 2009, Time 11.45WIB, Rp 15.000;
---------------------------------------------------------------------------------------------
Review : Setelah bener-bener kebelet pengen nonton film 2012 (dua minggu yg lalu gw ke bioskop pengen liat film ini, tapi kehabisan ticket), dan penasaran dengan issue nggak sedap mulai dari fatwa MUI yang aslinya kok malah makin mendukung minat calon penonton buat ngliat film ini. (Bukankah sesuatu yg makin dilarang akan [makin] membawa penasaran? Hehe..) Gue pergi ngliat film ini dengan tanpa ekspektasi apapun tentang isi filmnya, karena bagi gw kiamat itu hanya ALLAH Subhanahu Wataala yang menentukan. Kita manusia, atau suku Maya, dan suku apapun itu tidak berhak sama sekali menetapkan hari kiamat, lha wong Nabi se-keren Nabi Muhammad SAW aj g dikasi tau. Yg gw pikirkan spanjang jalan menuju tempat film ini diputer bukanlah itu, namun yg gw pikirin hanyalah duit gw bakalan habis (biasalah anak kost), ngantri ticket hingga capek puol, terkesima dg teaser trailernya, atau yg rada parah dikit adalah kehabisan ticket (bangsat, yg terakhir bener2 terjadi n menimpa gw, sial dah gw pulang dg mbawa kekecewaan) Film ini termasuk sangat sukses dari segi penjualan tiket di seluruh dunia, termasuk di Indonesia tapi anehnya di amrik sono kok malah biasa2 aja. Ditambah lagi larangan MUI dan FPI (dan sejenisnya) yang mengatakan mau menarik film ini dari peredaran. Dengan alasan, katanya film ini menggoyahkan iman, habis nonton film ini imanku baek2 saja kok, sungguh sebuah alasan yg nggak masuk akal Hehe. Ini terbukti lho bahkan temen2 gw malah udah bertobat n rajin sholat gara2 takut ntar mati bakal ngrasain balasan yg lebih pedih dari hanya nonton film ini di bioskop dg sound system keren, AC yg super dingin, sofa yang empuk, apalagi bareng pacar kilahnya. Buat temen2 yg pengen tobat n belajar banyak tentang kiamat, bias jadi refrensi tuh apalagi ditambah The Day After Tomorrow dan Ayat-ayat Cinta (m’f yg terkhir g nyambung)


Anyway, filmnya sendiri biasa-biasa standard2 aja yah. Hanya menang di efeknya yang “see before your die”, khas seperti film2 Roland Emmerich sebelumnya (Independence Day, 10.000, Godzilla, dan The Day After Tomorrow). Cocoklah seperi quote trailernya yg berbunyi “The end is just the beginning” Plot cerita klise banget, akting pemain juga tidak terlalu istimewa. Dari awal film pun kita langsung disuguhkan kejadian dimana bumi sudah siap kiamat. Tentang alasan kenapa kiamat itu bisa terjadi rasanya kurang begitu dijelaskan disini. Layaknya makanan enak di restoran kelas kakap, kita nggak dipusingkan dengan darimana daging itu diperoleh dan bagaimana mengolahnya, intinya kita tinggal nyantap gitu aja. Pokoknya kiamatnya maen porak-poranda kayak datang ga jemput dan pulang ga di antar. Jadi pasang sabuk pengaman, kencangkan ikat pinggang, pegang erat2 popcorn/pasangan/temen anda sebelum dia terhanyut oleh aer bah seperti difilmnya (hahahaha lebay banget) maka setelah itu anda akan dimanja dengan gempuran hebat dari team special effect film ini selama 158 menit, karena film ini layaknya lanjutan dari The Day After Tomorrow yg terjadi akibat global warming (karena kesalahan manusia sendiri) kemudian makin parah dan jreeeeeenggg jadilah film ini (hehehehe..) Seru sih (meski nggak masuk akal) melihat bagaimana Jackson Curtis (John Cusack) dan keluarganya berusaha menyelamatkan diri dari musibah besar itu. Bener2 sakti mandraguna si Curtis ini, Dominic Toreno (The Fast And Furious) bakalan ktinggalan jauh deh, kwkwkwkwkwk… (lah terbukti dia sampe ending masih sehat wal afiat dengan keluarga juga malah menjadi keluarga sakinah-mawaddah-warahmah) Dan anehnya pula ternyata pemerintah telah merencanakan aksi penyelamatan yang hanya dapat diikuti oleh orang2 super-kapitalis yg banyak duit layaknya paman gober. Udah Ketebak, bukan akhirnya gimana???? Oscar sih nggak ya, tapi bukankah film itu memang sejatinya hanya untuk menghibur? why So Serious? Hehehe…

Sekedar catatan. Meski bencana sedang melanda, yg namanya film amerika pemerannya kok cek sempet2nya ciuman, hahaha…

2012 Movie Quote :
- We Were Warned.
- Who will be left behind?
- The end is just the beginning.
- First, the Mayan calendar predicted it...Now, science has confirmed it...but we never imagined it could really happen.
- Mankind's earliest civilization warned us this day would come...

Jackson Curtis: When they tell you not to panic... that's when you run!
2012 Movie Scene Gallery :

Review : Akhirnya film lokal yang bertema lain (selain setan pocong dan kroco-kroconya, komedi esek-esek yang vulgar dan hanya menjual aurat terutama bagian dada pantat dan paha, dan cinta-cintaan yang makin monoton) datang juga. Mirisnya, perilisan film ini harus bersaing ketat dengan studio sebelah yang memutar film popcorn semisal Ketika Cinta Bertasbih, Transformers : Revenge Of The Fallen, dan King yang ber-tone sama akhir juli kemaren. Kini film yang diperan utamai oleh Emir Mahira ini masuk juga kedapur VCD dan DVD. Kembali ke atap, Garuda di Dadaku bercerita tentang seorang anak bernama Bayu (Emir Mahira) yang punya impian masuk timnas U-13, namun sayangnya keinginannya ini ditentang keras oleh kakeknya yang kolot, Pak Usman (Ikranagara). Tapi si bayu dibantu oleh temannya Heri (Aldo Tansani) yang juga pecinta sepak bola, Bayu akhirnya berhasil bertemu dengan pelatih sepakbola dan lolos uji seleksi timnas.


sedikit memang orang yang merasa bangga menggunakan Kaos berlambang Garuda di dada. Namun kita akan merasakan kebesarannya lewat film anak-anak yang sangat di sukai orang dewasa ini, dan lambang tersebut seakan-akan menempel otomatis di tiap dada penonton. Pesan nasionalisme terasa sangat kental disini, yang malah menjadi janggal adalah anak-anak kecil jaman sekarang lebih suka ngantri tiket nonton film robot-robotan dan aksi superhero yang jelas-jelas bertuliskan “Khusus Dewasa” daripada sibuk lelah ngantri tiket nonton film ini. Di luar kondisi demografi penonton di atas, kekurangan film ini adalah settingnya kurang megah (terlebih pada sesi adegan pertandingan Sepak Bolanya). Mungkin karena emang hanya ingin menitikberatkan sisi dramanya kali yah? Well, Film ini memang kurang sempurna, namun film Garuda Di Dadaku lebih wajib tonton dari pada Ketika Cinta Bertasbih dan Virgin 2 : Bukan Film Porno dan lebih pantas meraup penonton lebih banyak dari keduanya. Bagusnya film ini sukses menghajar “bokong” barisan Pocong, Kuntilanak, Pujangga kesiangan, dan artis bokep yang mencoba peruntungannya lewat film bioskop akhir-akhir ini.

Jadi nggak rugi banget dah beli DVD originalnya, dan ingat hanya yang original! Bukan bajakan hehe viva Indonesia..
.
Total Point : Film 8/10, Video 8/10, Audio 8/10, Feature 7/10, And Total : 8/10


Related Posts with Thumbnails
top