Review : Akhirnya film lokal yang bertema lain (selain setan pocong dan kroco-kroconya, komedi esek-esek yang vulgar dan hanya menjual aurat terutama bagian dada pantat dan paha, dan cinta-cintaan yang makin monoton) datang juga. Mirisnya, perilisan film ini harus bersaing ketat dengan studio sebelah yang memutar film popcorn semisal Ketika Cinta Bertasbih, Transformers : Revenge Of The Fallen, dan King yang ber-tone sama akhir juli kemaren. Kini film yang diperan utamai oleh Emir Mahira ini masuk juga kedapur VCD dan DVD. Kembali ke atap, Garuda di Dadaku bercerita tentang seorang anak bernama Bayu (Emir Mahira) yang punya impian masuk timnas U-13, namun sayangnya keinginannya ini ditentang keras oleh kakeknya yang kolot, Pak Usman (Ikranagara). Tapi si bayu dibantu oleh temannya Heri (Aldo Tansani) yang juga pecinta sepak bola, Bayu akhirnya berhasil bertemu dengan pelatih sepakbola dan lolos uji seleksi timnas.
sedikit memang orang yang merasa bangga menggunakan Kaos berlambang Garuda di dada. Namun kita akan merasakan kebesarannya lewat film anak-anak yang sangat di sukai orang dewasa ini, dan lambang tersebut seakan-akan menempel otomatis di tiap dada penonton. Pesan nasionalisme terasa sangat kental disini, yang malah menjadi janggal adalah anak-anak kecil jaman sekarang lebih suka ngantri tiket nonton film robot-robotan dan aksi superhero yang jelas-jelas bertuliskan “Khusus Dewasa” daripada sibuk lelah ngantri tiket nonton film ini. Di luar kondisi demografi penonton di atas, kekurangan film ini adalah settingnya kurang megah (terlebih pada sesi adegan pertandingan Sepak Bolanya). Mungkin karena emang hanya ingin menitikberatkan sisi dramanya kali yah? Well, Film ini memang kurang sempurna, namun film Garuda Di Dadaku lebih wajib tonton dari pada Ketika Cinta Bertasbih dan Virgin 2 : Bukan Film Porno dan lebih pantas meraup penonton lebih banyak dari keduanya. Bagusnya film ini sukses menghajar “bokong” barisan Pocong, Kuntilanak, Pujangga kesiangan, dan artis bokep yang mencoba peruntungannya lewat film bioskop akhir-akhir ini.
Jadi nggak rugi banget dah beli DVD originalnya, dan ingat hanya yang original! Bukan bajakan hehe viva Indonesia..
.
.
Total Point : Film 8/10, Video 8/10, Audio 8/10, Feature 7/10, And Total : 8/10
0 comments:
Post a Comment