Musim Hujan, Hujan Film, dan Film Hujan


Wah seharian daerah tempat tinggal (kost) gw mendung dan hujan datang disore hari membuat udara sejuk dan menenangkan, namun di balik itu semua banyak aktifitas hari ini yang tertunda karenanya.
Jadi inget jaman gw SD dulu yang suka maen hujan2an

Well, nggak mungkin donk hari ini gw maen hujan2an lagi, nah daripada nggak ngapa2in, mending gw bikin kopi plus nulis blog di laptop kesayangan gw ini yaitu tentang “Musim Hujan, Film Hujan, dan Hujan Film”.
Secara memang, wilayah Indonesia mengalami dua musim yaitu hujan dan kemarau. Biasanya musim hujan ne dateng mulai bulan Oktober hingga berakhir di bulan April, anehnya (meski nggak nyambung alias maksa) hujan penonton di bioskop pun nggak kalah deras minggu2 terakhir ini. Karuan aja di minggu2 awal pemutaran, tiket nonton film 2012 dan New Moon langsung sould out. Kaitannya dengan film, hujan selalu diidentikkan dengan adegan dramatis-suram-nan-sendu, bahkan adegan2 yang menggunakan hujan (sebagai dramatisasi adegan) ini udah di praktekkan sejak dahulu kala.

Banyak sekali film dengan adegan hujan (meski beberapa filmnya ada yang nggak begitu gw suka) dan beberapa yang pernah gw tonton diantaranya;

Gw membagi hujan menjadi 3 kategori yaitu:

Hujan pertama adalah adegan hujan yang mengiringi suasana bahagia nan menyejukkan, mengapa begitu? Karena beberapa orang disekeliling gw suka dan bahkan sampai betah berlama2 memandangi hujan. Dalam film, teori ini dilakoni Sunny dalam film Cinta Pertama yang diperan utamai oleh Bunga Citra Lestari, serta adegan romantis di film The Notebook, adegan ciuman “aneh” dalam Film Spiderman, beberapa adegan romantis dalam film Rab Ne Bana Di Jodi, dan betapa bahagianya Tim Robbin saat berhasil keluar dari penjara dalam film Shawshank Redemption.

Hujan kedua adalah hujan dimana ketegangan tercipta karenanya, karena ketika hujan dunia seperti menyempit dan memaksa pertarungan harus segera diselesaikan, contohnya adalah pertarungan terakhir antar Neo dan Mr. Smith dari film The Matrix Revolutions, dan adegan perang kolosal di Helm’s Deep dalam film Lord Of The Ring : Two Tower. Adegan hujan juga menggambarkan kegelapan-tanpa-harapan-nan-suram-bin-sendu seperti dalam film Wacthmen dan Sin City.

Hujan yang Terakhir adalah Hujan yang menyeramkan dan membuat takut orang, hujan seperti ini bisa jadi adalah hujan yang berubah menjadi bencana atau badai dan hujan dikala seseorang sedang diteror seperti hujan dalam film Return Of The Living Dead, Ghotika, The Day After Tomorrow, 2012, dan Cloudy With A Chance Of Meatball.

Eniwey, hujan memang bisa menyejukkan dan menyenangkan bila turun sewajarnya (apalagi seperti dalam film Cloudy With A Chance Of Meatball yang super yummy), tapi bisa menjadi musuh yang sangat menakutkan bila terlalu deras dan menyebabkan banjir dan longsor. Kebetulan pula musim hujan kali ini kita kedatangan film Ninja Assasins yang adegannya banyak di lakukan saat hujan plus dengan bintang utama bernama The Rain alias hujan.





Film Indonesia satu tahun terakhir semakin mengalami kemunduran dalam menyajikan sebuah hiburan bernama film khususnya film bioskop, setelah tayangan sinetron yang semakin tidak mendidik dan malah semakin membodohi penonton sekarang giliran film bioskop yang semakin terjerumus ke jurang yang sama namun lebih dalam. Sebagai penikmat film jujur saya kecewa dengan keadaan seperti ini, belum hilang dari ingatan kita tentang betapa vulgar nya adegan dalam film “Paku Kuntilanak” yang dibintangi Dewi Persik dan adegan pamer bikini dari Tamara Bleszynski di film “Air Terjun Pengantin” serta yang terbaru yaitu “Suster Keramas”. Kemunduran yang saya maksud disini adalah fenomena yang sama yang dulu sekitar tahun 90-an begitu eksis dan kini kembali dipakai yaitu film dengan tema Horror dan Seks, namun hebatnya sekarang para produser dan sutradara pencipta film horror Indonesia tersebut menggabungkan keduanya menjadi satu yaitu Horror yang ditambahi adegan seks didalamnya. Film “Suster Keramas”, “Air Terjun Pengantin”, dan “Hantu Puncak Datang Bulan” adalah contoh paling hangat dari genre tersebut.


Secara hitungan ekonomi mungkin mereka menerapkan teori dengan benar, yaitu berkorban sedikit dan meraih keuntungan yang banyak. Dengan modal yang murah dan mudah, dengan cerita ala kadarnya, dengan hanya memasang artis yang penting seksi dan pamer aurat gratisan, dengan sinematografi khas sinetron, dan beberapa faktor minus lain sebagainya film seperti ini tetap akan laris. Karena jurus ampuh yang pakai adalah nilai kontroversi yang dibawa oleh film itu sendiri, susah memang untuk menuduh mereka adalah biang keladi kemunduran psikologis penonton Indonesia karena penonton sendiri pun masih saja berdiri antri untuk nonton film ini. Dan itu terbukti dengan suksesnya film “Paku Kuntilanak” yang kabarnya telah di tonton 1,1 juta orang, film “Air Terjun Pengantin” di atas 1 juta orang, dan “Suster Keramas” 800.000 orang [Koran Jawa Pos, Minggu 07/02/2010].
“Seksi pun tetap pada konteksnya, bukan vulgar begitu. Tetap ada nilai seni dan keindahan. Yang norak itu tidak ada di film saya,” Ody Mulya Hidayat [Koran Jawa Pos, Minggu 07/02/2010]
“Menurut kami, kontroversi itu harus ada. Karena harus ada sesuatu yang dibicarakan. Saya sih tidak pede kalau sekadar menjual film saja,” Ody Mulya Hidayat [Koran Jawa Pos, Minggu 07/02/2010]
Belum juga film “Suster Keramas” turun dari bioskop, giliran film “Kain Kafan Perawan” dan “Di Perkosa Setan” yang akan diputar di bioskop indonesia. Bahkan pengamat film Yan Widjaja mengatakan ada sekita 20 film horror-sex yang akan di rilis di bioskop sepanjang tahun 2010, hal ini menandakan bahwa film dengan jual belahan dada, paha, pantat, dan bibir sensual sangat diminati oleh penonton indonesia persis ketika film indonesia diambang kehancuran dan mati suri pada tahun 1990-an. Namun bila tidak dicegah oleh sineas sendiri, sepertinya kali ini film indonesia akan segera mati sungguhan.
.



Alice In Wonderland Sinopsis : Kingsleigh Alice, 19 tahun, menghadiri pesta di Victoria estat setelah kematian ayahnya tercinta. Disana, tanpa sepengetahuan Alice, sebuah pesta pertunangan telah direncanakan oleh ibu dan saudara perempuannya. Saat seorang pemuda sombong dan membosankan, Hamish Ascot melamar Alice di gazebo dan disaksikan ratusan warga dari berbagai jenis, perhatian Alice justru tertuju pada kelinci berbintik putih yang mengenakan rompi dan arloji saku. Dalam keterkejutan dan kebingungan, ia berlari ke dalam labirin mengikuti si Kelinci Putih, hingga ia terjatuh ke dalam lubang menuju negeri Underland, di mana ia telah mengunjunginya sepuluh tahun yang lalu, tetapi ia tidak mengingatnya tetapi penduduk dari dunia sihir mengingatnya dan merindukannya. Di Wonderland, ia bertemu kembali dengan teman-teman masa kecilku, termasuk Mad Hatter, yang memberitahukan Alice bahwa mereka membutuhkan bantuannya menyingkirkan Ratu Merah, yang telah merebut Wonderland dari adiknya, Ratu Putih. Alice mulai beraksi – tubuhnya mulai membesar dan mengecil – dalam petualangan menemukan jati dirnya sekaligus menyelamatkan Wonderland beserta teman-temannya
Artist : Varioust
Album : OST Alice In Wonderland
Release : 05 Maret 2010

Track List OST Album Alice In Wonderland
01. OST Alice In Wonderland - Avril Lavigne – Alice
02. OST Alice In Wonderland - The All American Rejects – The Poison
03. OST Alice In Wonderland - Owl City – The Technicolor Phase
04. OST Alice In Wonderland - Shinedown – Her Name Is Alice
05. OST Alice In Wonderland - All Time Low – Painting Flowers
06. OST Alice In Wonderland - Metro Station – Where’s My Angel?
07. OST Alice In Wonderland - Tokio Hotel – Strange
08. OST Alice In Wonderland - 3OH!3 – Follow Me Down
09. OST Alice In Wonderland - Robert Smith – Very Good Advice
10. OST Alice In Wonderland - Mark Hoppus – In Transit
11. OST Alice In Wonderland - Plain White T’s – Welcome To Mystery
12. OST Alice In Wonderland - Kerli – Tea Party
13. OST Alice In Wonderland - Franz Ferdinand – The Lobster Quadrille
14. OST Alice In Wonderland - Motion City Soundtrack – Always Running Out Of Time
15. OST Alice In Wonderland - Wolfmother – Fell Down A Hole
16. OST Alice In Wonderland - Grace Potter And the Nocturnals – White Rabbit

Track List OST Score Alice In Wonderland
01. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Alice's Theme
02. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Little Alice
03. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Proposal / Down the Hole
04. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Doors
05. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Drink Me
06. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Into the Garden
07. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Alice Reprise #1
08. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Bandersnatched
09. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Finding Absolem
10. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Alice Reprise #2
11. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - The Cheshire Cat
12. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Alice And Bayard's Journey
13. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Alice Reprise #3
14. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Alice Escapes
15. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - The White Queen
16. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Only A Dream
17. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - The Dungeon
18. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Alice Decides
19. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Alice Reprise #4
20. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Going To Battle
21. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - The Final Confrontation
22. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Blood Of The Jabberwocky
23. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Alice Returns
24. OST Alice In Wonderland - Danny Elfman - Alice Reprise #5

Note : Well, agak susah sebenarnya untuk mereview OST Alice In Wonderland yang bertajuk Almost Alice ini. karena filmnya sendiri masih akan beredar hari jum'at depan alias tanggal 05 Maret 2010, namun karena OST dari film yang disutradarai oleh Tim Burton ini sudah dilepas dipasaran jadi mau tidak mau harus nampang diblog ini. btw, secara umum album ini sangat baik meski bila dikaitkan dengan sekilas alur filmnya terasa nggak nyambung dan bahkan berbanding terbalik. single yang dibawakan oleh Avril lavigne merupakan track yang energik khas anak badung masa kini yang agak ng-punk, namun kita memang belum tau isi filmnya kayak apa. jadi untuk sementara nikmatilah album ini seraya menunggu filmnya nangkring di bioskop2 kesayangan anda kamis depan, selamat mengantri.

Download MP3 OST Alice In Wonderland Disini :


Pesan Dari SindicuterTV : Lagu Mp3 yang anda Download hanyalah sebagai Review, hargailah karya mereka dengan membeli CD Asli dari OST Alice In Wonderland.

Get 4Shared Premium!Get 4Shared Premium!
 The Wolfman CD Cover

The Wolfman Synopsis : Lawrence Talbot (Benicio Del Toro), pria terpandang di kotanya, kembali ke rumah keluarganya setelah adiknya menghilang. Berkumpul kembali bersama ayahnya (Anthony Hopkins), Talbot berencana untuk mencari adiknya namun dia malah menemui takdir yang mengerikan. Masa kecil Lawrence Talbot berakhir saat kematian ibunya. Setelah dia meninggalkan desa Blckmoor yang suram, ia menghabiskan hidupnya untuk melupakan kejadian tersebut. Namun saat tunangan adiknya Gwen Conliffe (Emily Blunt) mencarinya untuk membantu mencari kekasihnya, Talbot Kembali untuk bergabung. Ia mengetahui bahwa sesuatu yang kuat dan brutal telah membunuh warga desa tersebut, dan seorang inspektur Scotlandia bernama Aberline (Hugo Weaving) datang untuk menyelidiki. Teka teki mulai terkuak, ia mendengar sebuah kutukan kuno bahwa manusia berubah menjadi serigala jadi-jadian saat bulan purnama. Saat ini ia mencoba segala kesempatan untuk mengakhiri semua bentuk pembantaian dan melindungi wanita yang dia cintai, Talbot harus menghancurkan makhluk jahat yang menghantui Blackmoor. Namun saat dia mulai berburu, pria sederhana dengan masa lalu yang pahit ini akan membuka tabir dirinya sendiri, sesuatu yang belum pernah dipikirkan sebelumnya.

Release : 12 February 2010
Title : The Wolfman
Composer : Danny Elfman

Tracklist :
01. OST The Wolfman - Wolf suite, part 1 (4:12)
02. OST The Wolfman - Wolf suite, part 2 (5:54)
03. OST The Wolfman - Prologue (2:57)
04. OST The Wolfman - Dear Mr. Talbot (1:45)
05. OST The Wolfman - Bad moon rising (0:59)
06. OST The Wolfman - Gypsy massacre (2:23)
07. OST The Wolfman - Wake up, Lawrence (5:16)
08. OST The Wolfman - The funeral (4:13)
09. OST The Wolfman - The healing montage (2:49)
10. OST The Wolfman - First transformation (3:30)
11. OST The Wolfman - You must go (3:46)
12. OST The Wolfman - The antique shop (3:32)
13. OST The Wolfman - Country carnage (2:31)
14. OST The Wolfman - Be strong (2:31)
15. OST The Wolfman - The madhouse (5:32)
16. OST The Wolfman - Reflection - 2nd transformation (4:11)
17. OST The Wolfman - The traveling montage (4:26)
18. OST The Wolfman - The finale (4:11)
19. OST The Wolfman - Wolf wild #2 (1:27)

Note : Film tentang monster jadi-jadian yang dulu sempet eksis di tahun 30-an kini dibuat ulang demi penyeempurnaan special effect yang sudah banyak berkembang, bagusnya film yang dibintangi oleh Benicio Del Toro tersebut memang dibuat lebih menyeramkan (secara special effect) dan mendekati kenyataan meski setting filmnya masih setia mengangkat nuansa era tahun 1800-an. tidak lengkap rasanya setelah menikmati filmnya tidak melirik instrumentasi score yang juga berperan besar membawa penonton kepada ketakutan akan keganasan monster yang satu ini, beda dengan Twilight Saga : New Moon yang memang dibuat lebih romantis mengharu-biru dan mendayu-dayu. Dalam OST yang di bawakan oleh Composser handal Danny Elfman ini lebih menekankan kepada nada-nada yang akan menyeret anda kepada ketakutan dan pemacu adrenaline dalam setiap scene filmnya. pendengar score akan dibawa berkelana dengan Talbot menuju ke kegelapan dunia jaman baheula  bukan sebagai manusia lagi, namun sebagai monster..

Free Download MP3 OST The Wolfman 2010 :


Pesan Dari SindicuterTV : Lagu Mp3 yang anda Download hanyalah sebagai Review, hargailah karya mereka dengan membeli CD Asli dari OST The Wolfman.

Get 4Shared Premium!Get 4Shared Premium!
Untuk sejenak menghilangkan penat dihari libur 27-28 February 2010..

dan bersiap kembali ke kampus untuk menuntaskan perjuangan, nonton film lagi, dan ngeblog lagi..

Bukan karena pemandangan yg indah yg bisa menenangkan jiwa dan menghilangkan semua masalah yg ada, namun dengan mendekatkan diri kepada Allah kita akan mendapatkan petunjukNya..[Sebuah Renungan]

Movie Box Office 19 - 21 February 2010




Box Office 19-21 February 2010
01. Shutter Island : $ 40.200.000
02. Valentine's Day : $ 17.140.000
03. Avatar : $ 16.100.000
04. Percy Jackson And The Olympians : The Lghtning Thief : $ 15.300.000
05. The Wolfman : $ 9.846.000
06. Dear John : $ 7.300.000
07. Tooth Fairy : $ 4.500.000
08. Crazy Heart : $ 3.025.000
09. From Paris With Love : $ 2.500.000
10. Edge Of Darkness : $ 2.210.000

Note : Shutter Island langsung merajai Box Office diawal pemutarannya, tema yang lumayan berat rupanya bukan penghambat bagi film ini untuk sukses. kunci sukses lainnya adalah Martin Scorses dan Leonardo DiCaprio yang aktingnya memang tidak usah dipertanyakan lagi. well, tanpa terasa tahun 2010 sudah beranjak meninggalkan bulan February, dan pemenang untuk ukuran Box Office masih dipegang oleh The Book Of Eli yang sialnya belum sempat diputar di bioskop tanah air. terakhir, film Avatar rupanya menjadi biang keladi penggondol Box Office sepanjang massa dan James Cameron lah yang mempopulerkannya. selamat!

Movie Review : My Name Is Khan [2010]


"My Name Is Khan, But I Am Not The Terorist"


SUTOS XXI, Row D-8, Studio-6, Date 15 Feb 2010, Time 12.15-14.55 WIB, Rp 20.000;
------------------------------------------------------------------------------------------------

Review : Hari jum'at Tanggal 12 bulan february tahun 2010 ini sebenarnya terdapat empat film besar dari Hollywood yang dirilis secara serentak di USA dan begitu juga negara kita Indonesia, ada Percy Jackson And The Olympians : The Lightning Thief, Valentine's Day, The Wolfman, dan My Name Is Khan. Kesemuanya adalah film berkualitas dan menghibur. Seperti biasa untuk bulan february, Film romantis yang dulunya dipegang oleh Will Smith dalam film Hitch kini di kuasai Valentine's Day yg juga menggebrak dengan langsung bertengger di puncak Box Office, ada pula film Horror yang sebelumnya di pegang oleh Constantine-nya Keanu Reeve dan remake Friday The 13th-nya Michael Bay yang kini di handle oleh Benicio Del Toro dalam film The Wolfman, dan yang terakhir adalah film Bollywood yang mulai dilirik oleh masyarakat Amerika pasca kemenangan mutlak Slumdog Millionaire tahun lalu yang kini di pegang oleh Shah Rukh Khan dalam film tentang drama pasca 9/11 berjudul My Name Is Khan. namun meski keempat film diatas dirilis serentak ditanah air, pilihan saya tetep jatuh ke film terakhir yaitu My Name Is Khan yang sudah menyihir dan membuat saya jatuh hati sejak pertama kali melihat movie trailernya di sebuah situs khusus trailer.

Eniwey, lewat pilihan nonton film My Name Is Khan inilah gue pertama kalinya dalam sejarah nonton film India di bioskop, seru juga namun yang membuat gue tersenyum sekaligus merasa ilfil adalah kebanyakan yang nonton film ini adalah dari kaum ibu-ibu dan bapak-bapak untuk kategori dewasa apalagi remaja daftarnya makin sedikit, meski bila dihitung gender pria adalah yang terbanyak ketimbang perempuan. tapi whatever-lah, karena untuk sekelas My Name Is Khan bagi saya lebih baik ketimbang lelah ngantri film  nusantara yang kebanyakan berkutat di sekitar komedi vulgar dan horror beraroma seks yang hanya menjual aurat. diluar demografi film Bollywood diatas, kesan saya terhadap film ini adalah banyak diantara penonton (dan mungkin juga dengan saya sendiri) berkaca-kaca setelah keluar dari bioskop pas filmnya sudah bubar, hmm this is Bollywood movie people! he.. nah selain nonton film, gue tadi juga mampir beli CD Audio baru di Disctarra dan sukses membawa pulang CD Endah N' Resha album Nowhere To Go dan Andre Harihandoyo And The Sonic People album Good Song For Your Soul yang memang sudah saya incar beberapa minggu yang lalu sebagai teman saat ngeblog dan nggarap skripsi di kosn.


Balik lagi ke film, My Name Is Khan dimulai saat Rizwan Khan (Shah Rukh Khan), yang diperiksa petugas bandara karena dicurigai sebagai teroris yang diakhiri dengan pernyataan Rizwan atas keinginannya untuk bertemu dengan presiden Amerika Serikat, kemudian cerita beralur mundur saat Rizwan masih kecil (Thanay Chheda) seorang muslim yang mengidap sindrom Asperger, hidup bersama ibu (Zarina Wahab) dan adiknya (Jimmy Shergill) di wilayah Borivali di Mumbai. Saat ia dewasa (Shah Rukh Khan), Rizwan pindah ke San Fransisco dan hidup bersama adik dan iparnya. Selama disana, ia bekerja sebagai sales obat kecantikan di perusahaan milik adiknya yang sudah menikah dengan Haseena (Sonya Jehan) seorang dosen psikologi dan merupakan orang pertama yang merasakan "keanehan" tingkah Rizwan. Rizwan kemudian jatuh cinta kepada Mandira (Kajol) seorang janda, yang beragama hindu sekaligus pengusaha salon yang terkenal. Kemudian mereka menikah dan mengembangkan usaha, namun setelah peristiwa 9/11, Rizwan dan Mandira mulai menghadapi beberapa kesulitan. Dimulai dari sebuah tragedi rasialis yang kemudian membuat mereka berpisah. Ingin kembali memenangkan hati istrinya, Rizwan melewati sejumlah petualangan salah satunya adalah bertemu dengan Mama Jenny (Jennifer Echols) yang beragama kristen di sebuah kota kecil yang damai dan keinginannya untuk bertemu presiden USA berjalan dengan penuh rasialis dan kejam namun kemudian menjadi sorotan oleh sebuah wartawan TV yang berkeinginan untuk mengangkat profilnya hingga mempertemukannya dengan presiden Barack Obama (Christopher B. Duncan). mengenai apa yang ingin di utarakan oleh Rizwan ke Presiden Amerika, mending nonton ke bioskop aja karena hal itu masih mengandung spoiler dan tentu tidak akan saya ungkapkan disini. lagian, film ini masih hangat-hangatnya lho di bioskop.


Setelah sekian banyak film yang bertemakan runtuhnya WTC tahun 2001 lalu salah satunya diwakili oleh United 93 dan WTC, praktis hanya film ini yang memiliki pandangan berbeda bahwa tidak semua orang muslim yang berwajah asia terutama daerah timur tengah itu teroris. seperti pesan ibunya saat peristiwa perang antara islam dan hindu meletus di India yang berbunyi "hanya ada dua macam insan didunia ini, yaitu orang yang melakukan kebaikan dan yang satunya adalah orang yang melakukan kejahatan", dan lewat film ini pula sebuah paradigma tentang konsep teroris, jihad, dan islam yang mengakar di benak setiap warga amerika sedikit-demi-sedikit mulai berubah, namun dengan plot seperti ini film yang sutradarai oleh Karan Johar yang pernah sukses membuat Kuch Kuch Hota Hai ini menjadi sangat sensitif. dan terbukti dengan raihan Box Office-nya untuk sekelas film hollywood sangat memprihatinkan. Namun berhasil mencetak rekor film India dengan opening tertinggi baik waktu diputar di Amerika, Inggris, maupun Jerman.

"Dengan arahan sutradara andal Karan Johar dan musik pengiring yang menggugah oleh Shankar, Ehsaan & Loy, Khan membuat kita mudah meneteskan air mata seraya mengajarkan kita mengenai Islam dan toleransi," surat kabar Times.

Dari sektor teknis, seperti biasa chermistry SRK (Shah Rukh Khan) dan Kajol sangat pas dan merupakan pasangan ideal seperti yang mereka tunjukkan dalam film Kuch Kuch Hota Hai, Kabhi Kushi Kabhi Gham, dan Dilwale Dulhania Le Jayenge. cara bertutur SRK yang khas dipandu dengan Kajol yang kali ini terlihat makin prima membuat cerita film sepanjang 161 menit ini tidak membosankan meski beberapa adegan memang terlihat dipanjang-panjangkan, gaya penuturan film yang naskahnya di tulis oleh Shibani Bathija ini tampak beda dari film Bollywood lainnya yaitu dengan mengurangi adegan tari-tarian dan tingkah laku bombastis dan berlebihan seperti yang sudah lazim dipraktekkan oleh sineas-sineas India pada umumnya. namun sang penulis tetap memakai jurus ampuh khas film Bollywood yang selalu sukses mengobrak-abrik perasaan penonton untuk ikut terbawa suasana haru yang dialami karakter dalam filmnya hingga kemudian berpotensi membuat banjir air mata di dalam bioskop hingga ending kredit keluar.

Well, karena gue meski sudah menyukai film Bollywood sejak dahulu kala namun baru pertama kali ini nonton film India lewat media bioskop apalagi untuk sekelas XXI, jadi gue masih menganggap film ini adalah salah satu film Bollywood terbaik yang pernah saya tonton dengan berbagai kelebihan diantaranya adalah pemain film ini adalah mega bintang Bollywood, di buat oleh patungan antara Darma Production dan  20th Century Fox, ceritanya nggak secetek film Bollywood lainnya, dan soundtracknya yang juga mengalun indah, serta yang terakhir adalah karena nontonnya di bioskop. btw bagi anda yang menyukai film Bollywood maka segeralah mengunjungi bioskop terdekat di kota anda, dan bagi yang tidak suka namun hanya ingin punya pengalaman nonton film Bollywood gue sarankan tontonlah film ini.

Cast :
Shahrukh Khan as Rizwan Khan
Kajol as Mandira
Jimmy Shergill as Rizwan’s brother
Zarina Wahab as Rizwan’s mother
Tanay Chheda as Rizwan Khan (Kecil)
Christopher B. Duncan as President Barack Obama
Jennifer Echols as Mama Jenny
    Director : Karan Johar
    Durasi : 161 Menit
    Official Site : http://www.mynameiskhanthefilm.com
    The Theater : http://www.21cineplex.com
    My Name Is Khan Memorabel Quote :
    Rizwan Khan : "My Name Is Khan, But I Am Not The Terorist"
    My Name Is Khan Movie Scene Gallery :

    Movie Box Office 12-14 February 2010


     
    01. Valentine's Day : $ 52.410.000
    02. Percy Jackson And The Olympians : The Lightning Thief : $ 31.100.000
    03. The Wolfman : $ 30.627.000
    04. Avatar : $ 22.000.000
    05. Dear John : $ 15.300.000
    06. Tooth Fairy : $ 5.600.000
    07. From Paris With Love : $ 4.740.000
    08. Edge Of Darkness : $ 4.585.000
    09. Crazy Heart : $ 4.000.000
    10. When In Rome : $ 3.429.000

    Note : Yang pasti Valentine's Day memang sudah terprediksi bakalan sukses mengeruk untung dari moment tanggal 14 February tersebut, dengan barisan bintang muda dan tua yang membaur  menjjadi satu jalinan cerita yang bergenre drama-komedi-romantis terbukti ampuh mampu membungkam auman Monster Serigala dalam The Wolfman dimainkan oleh Del Toro yang hanya memangsa Box Office sebesar 30 juta saja. Malah The Wolfman bagaikan lari terbirit-birit karena dikalahkan oleh bocah Percy Jackson yang ternyata keturunan Dewa Yunani kuno, well Avatar yang sudah sukses menggeser Titanic ternyata sampai detik ini sepertinya belum kepikiran untuk turun dari tangga Box Office dengan masih mengantongi 22 Juta untuk minggu ini saja.. Awesome!!

    Movie Review : From Paris With Love [2010]


    From paris With Love Movie Poster

    "Two Agents.. One City.. No Merci" 

    SUTOS XXI, Row E-10, Studio-2, Date 09 Feb 2010, Time 14.35 WIB, Rp 20.000;
    -------------------------------------------------------------------------------------------------
    The Review : Sebenarnya saya nggak ada niat nonton film From paris With Love, namun karena kesalahan saat beli ticket yang seharusnya Legion lebih dulu baru setelah itu beli ticket Edge Of Darkness. kekacauan terjadi saat ticket Edge Of Darkness jam pertama sudah kadung dicetak dan ternyata waktu untuk nonton Legion tidak cukup, jadi kemudian saya putuskan untuk nonton film From Paris With Love hanya untuk mengisi waktu kosong. Terlepas dari film, kemarin saya juga beli CD audio group musik Monkey To Millionaire album Lantai Merah karena alasan tertarik dan penasaran setelah membaca review bagus tentang group musik ini dari Majalah Rollingstone Indonesia, barulah saya nonton film From Paris With Love. Jika mau menghitung, uang yang saya habiskan hari itu adalah 95 ribu rupiah. ajigile habisnya banyak juga ya..


    Film From Paris With Love bercerita seputar James Reece (Jonathan Rhys Meyers) yang bekerja sebagai Asisten Pribadi Duta Besar Amerika Serikat di Perancis. Pintar dan jago bermain catur, itulah kelebihannya, selama ini dia hanya mendapat tugas cetek seperti menukar plat mobil. Tnggal di apartemen bersama sang kekasih yang dicintainya, Caroline (Kasia Smutniak). namun semuanya berubah saat dia diharuskan untuk menjadi partner dari Charlie Wax (John Travolta), seorang agen senior. Perilaku Wax yang meski urakan dan kasar namun sangat jago berkelahi dan membunuh musuhnya  membuat Reece kaget, dan berniat untuk mengundurkan diri dari dunia ini. Namun kejutan dibelakang memaksanya untuk tetap menjalani kasus ini.

    Bagi saya, awal adegan dari film ini sangat tidak meyakinkan dan saya langsung berpikir negatif. Namun munculnya Wax yang sangat Amerika merubah semuanya menjadi aksi heroik ala “Die Hard” dari Bruce Willis yang berlebihan serta terkesan tidak masuk akal seakan semuanya mudah bagi Wax dan Wax pun seperti superhero yang tidak pernah lecet, luka, dan dia juga anti peluru, bahkan kesan perancis di film ini juga seketika hilang. Yang menarik adalah keputusan Wax untuk menembak teman Caroline cukup mengejutkan seperti film “Taken” yang kebetulan juga di meja makan dan oleh sutradara yang sama, scene penduduk kumuh seperti dalam film “B13” [yang juga karya Luc Besson], dan adegan di jalan tol yang mirip dengan ending film “The Kingdom” tahun 2007 lalu menjadi warna action seru nonstop dari film ini. Akhir kata, John Travolta memang sangat cocok memerankan orang yang gagah apalagi menjadi tokoh penjahat [ingat film “The Taking Pelham 123” tahun 2009 lalu] dan untuk ukuran Luc Besson [sutradara], film ini masih lebih baik dan lebih menghibur karena banyak adegan aksinya ketimbang B13.

    Hajar Dulu, Baru Ngobrol..

    Wah, tinggal menunggu kedatangan “The Wolfman”, “Valentine’s Day”, “My Name Is Khan”, dan “Percy Jackson And The Olympians : The Lightning Thief” minggu depan yang kebetulan keempat film tersebut dirilis pada tanggal yang sama yaitu 12 February 2010.

    Cast :
    John Travolta as Wax
    Jonathan Rhys Meyers as James Reece
    Kasia Smutniak as Caroline
    Ricard Durden as Ambassador Bennington
    Ying Bing as Mr. Wong
    Amber Rose Revah as Nichols

    Director : Luc Besson
    US Release Date : 5 February 2010
    Official Site : www.frompariswithlovefilm.com
    The Theater : www.21cineplex.com
    Movie Trailers
    From paris With Love Movie Quote :
    FBI agent Charlie Wax: Shoot the fucker.
    Richard Stevens: I'm not gonna shoot him Wax.
    FBI agent Charlie Wax: Next time I tell you to shoot the fucker, shoot the fucker!
    From Paris With Love Movie Scene Gallery’s :


    Movie Review : Edge Of Darkness [2010]

    "Some Secret Take Us To The Edge"

    SUTOS XXI, Row A-9, Studio-4, Date 09 Feb 2010, Time 12.30 WIB, Rp 20.000;
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------
    The Review : Well, setelah lelah antri bayar SPP di Bank Jatim Rp 500.000 dan setelah nilai ujian UAS keluar. Herregistrasi, Siakad, dan mencari DPA adalah bagian paling menakutkan di kampus Universitas Jember, untung gue bukan mahasiswa FISIP atau FKIP yang menurut surat kabar musti ngantri sampai 7-8 jam dan untuk mengambil nomer antrian saja mereka harus mengambilnya jam 2 pagi. Eniwey, heran memang mahasiswa seperti gue masih belum juga lulus padahal sudah semester X alias sepuluh, entah kapan gue lulus namun yang jelas tahun ini harus segera lulus. Terlepas dari itu semua, relaksasi memang sangat dibutuhkan untuk saya pribadi apalagi banyak peristiwa aneh dan unik yang menimpa saya beberapa minggu yang lalu dan hingga hari ini pun saya belum menemukan titik terangnya, peristiwa tersebut datang mulai dari kisah isu pertunangan absurd dengan adik gue sendiri, ujian KK belum juga selesai, hingga masalah keuangan dan tanggung jawab saya terhadap keluarga. Film merupakan salah satu jalan keluar selain musik yang sudah setiap hari saya dengar, setelah absen selama satu bulan lebih tidak nonton film di bioskop maka hari ini saya ingin meluapkan hobi saya tersebut dengan menonton film “Edge Of Darkness”, “From Paris With Love”, dan rencananya sih sama Legion di XXI yang memang sejak akhir bulan january lalu saya tunggu, namun Legion batal karena kesalahan teknis dari gue sendiri. Sebelum bercerita lebih dalam tentang kualitas film tersebut, pertama saya akan kasih plot film “Edge Of Darkness” yang di bintangi oleh Mel Gibson ini.


    Jadi film ini bercerita tentang Thomas Craven [Mel Gibson], seorang veterean detektif pembunuhan di kepolisian Boston dan seorang ayah tunggal. Saat anak semata wayangnya, Emma [Bojana Navakovic], 24 tahun, dibunuh didepan mata kepala Thomas itupun di depan rumahnya sendiri, semua orang menduga bahwa Thomas-lah target utamanya. Thomas akhirnya mengetahui kehidupan putrinya serta pembunuhnya. Penyelidikan Thomas membawa kepada penyamaran, persekongkolan, dan pembunuhan, dan ini dibayangi Darius Jedburgh [Ray Winstone], orang yang ditugaskan untuk membersihkan semua bukti kejahatan. Usaha Thomas untuk mencari penyebab pembunuhan putrinya berubah menjadi petualangan yang penuh emosi.

    Apakah sekilas dari plot diatas langsung mengingatkan anda terhadap film “Taken” yang dibintangi Liam Nesson? Bila jawaban anda “ya” berarti saya tidak sendirian, tidak menjiplak memang, namun tema yang diusung oleh Mel Gibson dan Martin Campbell selaku sutradara yang pernah mencetak “Casino Royal” tahun 2006 yang lalu ini sama sekali tidak menawarkan sesuatu yang baru. Bedanya, kali ini baik ayah maupun anak meninggal semua. Dan yang baru disini hanyalah cara mengeksekusi pemain dengan gaya yang mengejutkan ini patut di acungi dua jempol, lihat kembali adegan putrinya sewaktu ditembak, teman Emma yang ditabrak mobil, dan rangkaian aksi di bagian ending sungguh membuat miris. Ending filmnya mengingatkanku kepada film The Departed. Well, Tidak dapat dipungkiri bahwa film ini membuat daftar film bertema balas dendam semakin bertambah banyak, meski secara filmis ceritanya buruk. Namun hal itu kembali kepada mood penontonnya, dan saya pribadi terhibur oleh film ini ketimbang memaksakan diri untuk tersenyum menikmati kegalauan hati satu minggu terakhir. So, saya sangat puas dengan film “Edge Of Darkness” ini dan juga “From Paris With Love” yang memang saya tonton dalam satu hari full.

    Cast : 
    Mel Gibson as Thomas Craven
    Ray Winstone as Jedburgh
    Denny Huston as Jack Benneth
    Bojana Novakovic as Emma Craven
    Shawn Roberts as David Burnham
    David Aron Baker as Milroy
    Jay O. Sanders as Whitehouse

    Director : Martin Campbell
    US Release Date : 01 February 2010
    Official Site : www.edge-of-darkness.warnerbros.com

    Edge Of Darkness Quote :
    Thomas Craven: [from trailer] You had better decide whether you're Hangin 'on the cross ... or bangin 'in the nails.
    Thomas Craven: Welcome to Hell!
    Senator Jim Pine: I am a United States senator!
    Jedburgh: By what standards?
    Thomas Craven: I'm a guy with nothin to lose!
    Thomas Craven: Fasten your seatbelt!
    Edge Of Darkness Movie Scene Gallery's:

    Movie Box Office 05-07 February 2010


     
    1. Dear John : $ 32.400.000
    2. Avatar : $ 23.600.000
    3. From Paris With Love : $ 8.120.000
    4. Edge Of Darkness : $ 7.005.000
    5. Tooth Fairy : $ 6.500.000

    Note : Well, akhirnya Avatar sukses menyingkirkan Titanic dari tangga Box Office terlaris sepanjang sejarah dengan angka total pendapatan Avatar yaitu, $ 630.093.000, sedangkan Titanic berada nomer 2 dengan nilai total $ 600.788.188.. untuk minggu ini film drama Dear John menempati urutan teratas, selamat dan kapan ya mampir ke bioskop indonesia? semoga aja tidak lama lagi.

    Oscar : 82nd Annual Academy Awards Nominees

     
    Oscar : 82nd Annual Academy Awards Nominees

    Well, akhirnya yang ditunggu akan hadir juga. benar Oscar kembali untuk yang ke 82 kali, pergelaran Academy Award ini akan dilaksanakan pada tanggal maret 7th 2010 di Kodak Theater Hollywood. yang menarik dari Oscar kali ini adalah masuknya Avatar dan Hurt Locker, karena sutradara kedua movie tersebut dulunya adalah suami istri yang sekarang sudah cerai. selain itu, yang menarik kali ini juga datang dari nominasi best picture yang berjumlah 10 nominasi.

    Saya pribadi sudah menjagokan beberapa movie yang pernah saya tonton tentunya, jelas ini cuma pilihan iseng dari saya pribadi, namun jika pun benar berarti itu hanyalah sebuah kebetulan, dan ingat pengumuman pemenang sesungguhnya masih tanggal 7 maret 2010 jadi tunggu saja. beberapa prediksi yang saya yakini akan menang ditandai dengan warna biru, diantaranya adalah :

    Actor in a Leading Role

    1.Jeff Bridges in “Crazy Heart”
    2.George Clooney in “Up in the Air”
    3.Colin Firth in “A Single Man”
    4.Morgan Freeman in “Invictus”
    5.Jeremy Renner in “The Hurt Locker”

    Actor in a Supporting Role

    1.Matt Damon in “Invictus”
    2.Woody Harrelson in “The Messenger”
    3.Christopher Plummer in “The Last Station”
    4.Stanley Tucci in “The Lovely Bones”
    5.Christoph Waltz in “Inglourious Basterds”

    Actress in a Leading Role

    1.Sandra Bullock in “The Blind Side”
    2.Helen Mirren in “The Last Station”
    3.Carey Mulligan in “An Education”
    4.Gabourey Sidibe in “Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire”
    5.Meryl Streep in “Julie & Julia”

    Actress in a Supporting Role

    1.Penélope Cruz in “Nine”
    2.Vera Farmiga in “Up in the Air”
    3.Maggie Gyllenhaal in “Crazy Heart”
    4.Anna Kendrick in “Up in the Air”
    5.Mo’Nique in “Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire”

    Animated Feature Film

    1.“Coraline” Henry Selick
    2.“Fantastic Mr. Fox” Wes Anderson
    3.“The Princess and the Frog” John Musker and Ron Clements
    4.“The Secret of Kells” Tomm Moore
    5.“Up” Pete Docter

    Art Direction

    1.“Avatar” Art Direction: Rick Carter and Robert Stromberg; Set Decoration: Kim Sinclair
    2.“The Imaginarium of Doctor Parnassus” Art Direction: Dave Warren and Anastasia Masaro; Set Decoration: Caroline Smith
    3.“Nine” Art Direction: John Myhre; Set Decoration: Gordon Sim
    4.“Sherlock Holmes” Art Direction: Sarah Greenwood; Set Decoration: Katie Spencer
    5.“The Young Victoria” Art Direction: Patrice Vermette; Set Decoration: Maggie Gray

    Cinematography

    1.“Avatar” Mauro Fiore
    2.“Harry Potter and the Half-Blood Prince” Bruno Delbonnel
    3.“The Hurt Locker” Barry Ackroyd
    4.“Inglourious Basterds” Robert Richardson
    5.“The White Ribbon” Christian Berger

    Costume Design

    1.“Bright Star” Janet Patterson
    2.“Coco before Chanel” Catherine Leterrier
    3.“The Imaginarium of Doctor Parnassus” Monique Prudhomme
    4.“Nine” Colleen Atwood
    5.“The Young Victoria” Sandy Powell

    Directing

    1.“Avatar” James Cameron
    2.“The Hurt Locker” Kathryn Bigelow
    3.“Inglourious Basterds” Quentin Tarantino
    4.“Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire” Lee Daniels
    5.“Up in the Air” Jason Reitman

    Documentary (Feature)

    1. “Burma VJ” Anders Østergaard and Lise Lense-Møller
    2.“The Cove” Nominees to be determined
    3.“Food, Inc.” Robert Kenner and Elise Pearlstein
    4.“The Most Dangerous Man in America: Daniel Ellsberg and the Pentagon Papers” Judith Ehrlich and Rick Goldsmith
    5.“Which Way Home” Rebecca Cammisa

    Documentary (Short Subject)

    1. “China’s Unnatural Disaster: The Tears of Sichuan Province” Jon Alpert and Matthew O’Neill
    2. “The Last Campaign of Governor Booth Gardner” Daniel Junge and Henry Ansbacher
    3.“The Last Truck: Closing of a GM Plant” Steven Bognar and Julia Reichert
    4.“Music by Prudence” Roger Ross Williams and Elinor Burkett
    5.“Rabbit à la Berlin” Bartek Konopka and Anna Wydra

    Film Editing

    1. “Avatar” Stephen Rivkin, John Refoua and James Cameron
    2. “District 9” Julian Clarke
    3. “The Hurt Locker” Bob Murawski and Chris Innis
    4. “Inglourious Basterds” Sally Menke
    5. “Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire” Joe Klotz

    Foreign Language Film

    1. “Ajami” Israel
    2. “El Secreto de Sus Ojos” Argentina
    3. “The Milk of Sorrow” Peru
    4. “Un Prophète” France
    5. “The White Ribbon” Germany

    Makeup

    1. “Il Divo” Aldo Signoretti and Vittorio Sodano
    2. “Star Trek” Barney Burman, Mindy Hall and Joel Harlow
    3. “The Young Victoria” Jon Henry Gordon and Jenny Shircore

    Music (Original Score)

    1. “Avatar” James Horner
    2. “Fantastic Mr. Fox” Alexandre Desplat
    3. “The Hurt Locker” Marco Beltrami and Buck Sanders
    4. “Sherlock Holmes” Hans Zimmer
    5. “Up” Michael Giacchino

    Music (Original Song)

    1. “Almost There” from “The Princess and the Frog” Music and Lyric by Randy Newman
    2. “Down in New Orleans” from “The Princess and the Frog” Music and Lyric by Randy Newman
    3. “Loin de Paname” from “Paris 36” Music by Reinhardt Wagner Lyric by Frank Thomas
    4. “Take It All” from “Nine” Music and Lyric by Maury Yeston
    5. “The Weary Kind (Theme from Crazy Heart)” from “Crazy Heart” Music and Lyric by Ryan Bingham and T Bone Burnett

    Best Picture

    1. “Avatar” James Cameron and Jon Landau, Producers
    2. “The Blind Side” Nominees to be determined
    3 “District 9” Peter Jackson and Carolynne Cunningham, Producers
    4. “An Education” Finola Dwyer and Amanda Posey, Producers
    5. “The Hurt Locker” Nominees to be determined
    6. “Inglourious Basterds” Lawrence Bender, Producer
    7. “Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire” Lee Daniels, Sarah Siegel-Magness and Gary Magness, Producers
    8. “A Serious Man” Joel Coen and Ethan Coen, Producers
    9. “Up” Jonas Rivera, Producer
    10. “Up in the Air” Daniel Dubiecki, Ivan Reitman and Jason Reitman, Producers

    Short Film (Animated)

    1. “French Roast” Fabrice O. Joubert
    2. “Granny O’Grimm’s Sleeping Beauty” Nicky Phelan and Darragh O’Connell
    3. “The Lady and the Reaper (La Dama y la Muerte)” Javier Recio Gracia
    4. “Logorama” Nicolas Schmerkin
    5. “A Matter of Loaf and Death” Nick Park

    Short Film (Live Action)

    1. “The Door” Juanita Wilson and James Flynn
    2. “Instead of Abracadabra” Patrik Eklund and Mathias Fjellström
    3. “Kavi” Gregg Helvey
    4. “Miracle Fish” Luke Doolan and Drew Bailey
    5. “The New Tenants” Joachim Back and Tivi Magnusson

    Sound Editing

    1. “Avatar” Christopher Boyes and Gwendolyn Yates Whittle
    2. “The Hurt Locker” Paul N.J. Ottosson
    3. “Inglourious Basterds” Wylie Stateman
    4. “Star Trek” Mark Stoeckinger and Alan Rankin
    5. “Up” Michael Silvers and Tom Myers

    Sound Mixing

    1. “Avatar” Christopher Boyes, Gary Summers, Andy Nelson and Tony Johnson
    2. “The Hurt Locker” Paul N.J. Ottosson and Ray Beckett
    3. “Inglourious Basterds” Michael Minkler, Tony Lamberti and Mark Ulano
    4. “Star Trek” Anna Behlmer, Andy Nelson and Peter J. Devlin
    5. “Transformers: Revenge of the Fallen” Greg P. Russell, Gary Summers and Geoffrey Patterson

    Visual Effects

    1. “Avatar” Joe Letteri, Stephen Rosenbaum, Richard Baneham and Andrew R. Jones
    2. “District 9” Dan Kaufman, Peter Muyzers, Robert Habros and Matt Aitken
    3. “Star Trek” Roger Guyett, Russell Earl, Paul Kavanagh and Burt Dalton

    Writing (Adapted Screenplay)

    1. “District 9” Written by Neill Blomkamp and Terri Tatchell
    2. “An Education” Screenplay by Nick Hornby
    3. “In the Loop” Screenplay by Jesse Armstrong, Simon Blackwell, Armando Iannucci, Tony Roche
    4. “Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire” Screenplay by Geoffrey Fletcher
    5. “Up in the Air” Screenplay by Jason Reitman and Sheldon Turner

    Writing (Original Screenplay)

    1. “The Hurt Locker” Written by Mark Boal
    2. “Inglourious Basterds” Written by Quentin Tarantino
    3. “The Messenger” Written by Alessandro Camon & Oren Moverman
    4. “A Serious Man” Written by Joel Coen & Ethan Coen
    5. “Up” Screenplay by Bob Peterson, Pete Docter, Story by Pete Docter, Bob Peterson, Tom McCarthy
    Related Posts with Thumbnails
    top